Sastra Indonesia? Is Our World!

Masuk ke dalam dunia sastra, harus mau menyelam ke dalam jutaan kata-kata, itulah sebabnya banyak orang berpendapat jika seorang sastrawan atau sastrawati adalah orang yang romantis. Hal itu tidak mengherankan karena sebagai seorang sastrawan harus sering-sering bermain kata-kata, ya seperti puisi itu adalah salah satu bentuk dari ungkapan hati seorang sastrawan, dan bisa dikatakan seseorang yang bukan sastrawan pun bisa untuk membuat puisi.

Namun apakah yang terpikir di pikiran kita apabila ada seorang sastrawan yang tidak mengenal dunianya sendiri? Misalnya saja dikarenakan oleh kurangnya kecintaan terhadap sastra? Berarti orang tersebut sungguh sangat kasihan karena sudah salah memilih dunia. Sastra itu indah, segala sesuatu tentang sastra itu indah. Dan yang membuatnya indah itu adalah karena adanya bahasa sehingga membentuk rangkaian kata-kata.

Dan apakah yang terpikir dalam benak kita ketika muncul kata "bahasa", apa yang muncul di pikiran kita? Bahasa itu ada karena ada kesepakatan, bahasa merupakan alat berinteraksi. mungkin itulah salah satu hal yang muncul dalam pikiran kita saat tercetus kata "bahasa".

Kembali lagi ke sastra, sebagai seorang sastrawan harus berani memberikan kritik-kritiknya, menyampaikan pendapat atas rasa apa yang pernah dirasakannya. Mungkin memang jadi seorang sastrawan itu tidak mudah, bahkan bisa dibilang seperti pekerjaan yang tidak menjanjikan. Pernah suatu waktu di saat tengah menjalani OSPEK, ada seorang yang merupakan orang sastra juga berkata dengan nada mengejek, dia bilang sastrawan kelak hidupnya melarat, tak bisa hidup enak.

Tapi terlepas dari omongan orang, apalah itu, tetap kembali lagi pada hati. Akan majukah atau mundurkah kita, orang-orang yang baru saja memulai langkah dalam dunia sastra. Dan apapun kata orang tak bisa mengubah dunia yang sudah kita inginkan, karena sastra Indonesia is our world!